MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Di susun oleh :
Nama : Athayani Imtinan
Kelas : 1KA24
NPM : 11116173
Jurusan : Sistem Informasi
Fakultas : Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
1. Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga artikel ini dapat tersusun hingga selesai. Saya menyadari sepenuhnya baik dari susunan kalimat maupun bahasa masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, dengan senang hati saya menerima segala kritik dan saran bagi para pembaca, agar kedepannya saya dapat memperbaiki artikel ini. Dan harapan saya, semoga artikel ini dapat menambah wawasan serta ilmu pengetahuan dan manfaat bagi yang membaca.
Bekasi, 29 Maret 2017.
Penulis
2. Pendahuluan
Indonesia merupakan salah satu negara yang beraneka ragam budayanya. Suatu daerah mempunyai adat dan budaya yang tersendiri. Manusia dan budaya tidak dapat dipisahkan begitu saja, karena dimana manusia tersebut hidup dan menetap di suatu daerah pasti akan mengenal adat dan budaya yang ia tempati. Budaya memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap setiap manusia, dengan adanya kebudayaan yang tercipta di setiap manusia akan menjadi modal dasar pembangun sikap tentang bagaimana cara berperilaku terhadap orang lain, serta berperilaku di dalam pergaulan.
3. Manusia
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan memerlukan bantuan orang lain. Terdapat 2 unsur pembangun manusia yang dapat dijadikan acuan, jika dilihat dari sudut pandangnya yaitu :
1. Manusia terdiri dari 4 unsur yang saling terkait :
- Jasad, yaitu bentuk kasar dari manusia yang dapat dilihat dan dapat menempati ruang dan waktu.
- Hayat, yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai dengan adanya suatu gerak.
- Roh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan yang bekerja secara spiritual sesuai dengan keyakinan masing-masing.
- Nafas, yaitu suatu hal yang dilakukan setiap manusia tanpa disadari.
- Ide, yaitu struktur kepribadian yang paling primitif dan tidak nampak.
- Ego, yaitu struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari ide.
- Superego, yaitu struktur kepribadian yang paling akhir muncul, kira-kira pada usia 5 tahun.
Menurut bahasa hakekat berarti kebenaran atau sesuatu yang sebenar-benarnya. Sedangkan secara umum manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Tuhan dengan akal dan fikiran. Jadi pada dasarnya, hakekat manusia adalah suatu kebenaran yang muncul atas diri manusia itu sendiri sebagai makhluk ciptaan Tuhan YME.
Hakekat manusia menurut pandangan umum sebagai berikut :
1. Dalam perspektif filsafat
Manusia merupakan makhluk yang dapat berfikir, karena mempunyai nalar intelektual. Dengan adanya nalar intelektual itu manusia dapat berfikir, menganalisi, menyimpulkan, membandingkan, dsb.
2. Dalam perspektif ekonomi
Komunikasi interpersonal untuk memenuhi kebutuhan ekonomi atau kebutuhan hidup yang menghiasi kehidupan mereka.
3. Dalam perspektif sosiologi
Manusia memang diciptakan sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Bahkan pola hidup yang bersama dan saling ketergantungan menjadi hal yang biasa dalam kehidupan manusia.
4. Dalam perspektif antropologi
Manusia merupakan makhluk antropologis yang mengalami perubahan dan evolusi.
5. Dalam perspektif psikologi
Manusia merupakan makhluk yang memiliki jiwa. Dengan jiwa inilah manusia dapat berkehendak, berfikir, dan berkemauan.
5. Kepribadian Bangsa Timur
Kepribadian bangsa timur dapat diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi, serta serta sangat terbuka, dan toleran terhadap bangsa lain tetapi selama masih sesuai dengan norma dan etika yang ada.
Bagan Psiko Sosiogram Manusia
Nomor 7 dan nomor 6 disebut daerah tak sadar dan sub sadar.
Nomor 5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan (unexpressed conscious).
Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed conscious).
Nomor 3 disebut limgkaran hubungan karib.
Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna.
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jarak jauh.
Nomor 0 disebut lingkaran dunia luar.
6. Kebudayaan
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan berarti culture yang diserap dari “colere” (latin) yang berarti mengerjakan atau mengolah (bertani atau mengolah tanah). Berdasarkan penjelasan sebelumnya, kemudian kebudayaan diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan merubah alam.
Daftar nama tokoh seni rupa :
Bagan Psiko Sosiogram Manusia
Nomor 7 dan nomor 6 disebut daerah tak sadar dan sub sadar.
Nomor 5 disebut kesadaran yang tak dinyatakan (unexpressed conscious).
Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan (expressed conscious).
Nomor 3 disebut limgkaran hubungan karib.
Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna.
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jarak jauh.
Nomor 0 disebut lingkaran dunia luar.
6. Kebudayaan
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan berarti culture yang diserap dari “colere” (latin) yang berarti mengerjakan atau mengolah (bertani atau mengolah tanah). Berdasarkan penjelasan sebelumnya, kemudian kebudayaan diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan merubah alam.
Daftar nama tokoh seni rupa :
- TOKOH SENI RUPA MANCA NEGARA
- Hieronymous Bosch, 1450-1516 (Pelukis-Belanda)
- Frans Hals, 1580/85-1666 (Pelukis-Belanda)
- Leonardo da Vinci (Arsitek, Pelukis – Italia)
- Michelangelo (Pemahat, Pelukis – Italia)
- Vincent van Gogh (Pelukis – Belanda)
- Pablo Piccaso (Pelukis – Spanyol)
- TOKOH SENI RUPA INDONESIA
- Affandi (Pelukis)
- Agus Djaya (Pelukis – Art Consultant)
- Basuki Abdullah (Pelukis)
- Hendra Gunawan (Pelukis)
- Soedjojono (Pelukis)
- Wakidi (Pelukis)
- Soenaryo (Pelukis)
- I Nyoman Nuarta (Pematung)
Unsur Kebudayaan Universal
Berikut ini adalah penjelasan unsur-unsur budaya menurut para ahli :
1. Melville J. Herkovits
Ia mengatakan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok yaitu :
Ia mengatakan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, akan tetapi sedikit berbeda dengan pendapat Melville J. Herkovits, yaitu :
Ia mengemukakan terdapat 7 unsur budaya atau kebudayaan yang sifatnya secara universal yaitu :
- Keluarga
- Sistem Ekonomi
- Alat-alat teknologi
- Kekuasaan politik
Ia mengatakan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, akan tetapi sedikit berbeda dengan pendapat Melville J. Herkovits, yaitu :
- Adanya sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk bisa menyesuaikan diri dengan alam yang ada di sekitarnya.
- Organisasi ekonomi.
- Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas untuk pendidikan (keluarga merupakan lembaga pendidikan utama)
- Organisasi kekuatan (politik)
Ia mengemukakan terdapat 7 unsur budaya atau kebudayaan yang sifatnya secara universal yaitu :
- Sistem pengetahuan
- Bahasa
- Sistem Teknologi dan peralatan
- Sistem Kesenian
- Sistem Mata Pencaharian
- Sistem Religi
- Sistem kemasyarakatan
8. Wujud kebudayaan
1. Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak.
2. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.
3. Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak.
2. Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial.
3. Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
9. Orientasi nilai budaya
Pada dasarnya, Sistem Nilai Budaya merupakan sistem nilai- nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat yang mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan (believe), dengan karakteristik tertentu yang berbeda-beda untuk acuan perilaku.
Sistem Nilai Budaya memiliki 5 masalah pokok menurut Kluckhohn dalam Pelly (1994), yaitu:
1. Hakekat hidup
2. Hakekat kerja atau karya manusia
3. Hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
4. Hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar
5. Hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya.
Sistem Nilai Budaya memiliki 5 masalah pokok menurut Kluckhohn dalam Pelly (1994), yaitu:
1. Hakekat hidup
2. Hakekat kerja atau karya manusia
3. Hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu
4. Hakekat hubungan manusia dengan alam sekitar
5. Hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya.
10. Perubahan kebudayaan
A. Faktor – faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru
Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dan lain – lain.
Namun ada pula unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah misalnya :
Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dan lain – lain.
Namun ada pula unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah misalnya :
- Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.
- Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
- Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
- Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
- Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
- Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
- Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
- Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
- Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
Perubahan sosial dan kebudayaan di masyarakat dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang berasal dari masyarakat sendiri atau yang berasal dari luar masyarakat.
Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat (sebab intern) :
Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat (sebab intern) :
- Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk.
- Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention).
- Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat.
- Adanya pengaruh bencana alam. Kondisi ini terkadang memaksa masyarakat suatu daerah untuk mengungsi meninggalkan tanah kelahirannya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru, maka mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam dan lingkungan yang baru tersebut.
- Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat me-nyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah.
- Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity.
11. Kaitan manusia dan kebudayaan
A. Hubungan antara manusia dan kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Secara sederhana hubungan antara manusia dengan kebudayaan ketika manusia sebagai perilaku kebudayaan,dan kebudayaan tersebut merupakan objek yang dilaksanakan sehari-hari oleh manusia.
Di dunia sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,maksudnya walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan yang butuh,ketika manusia menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu tercipta oleh manusia.
Di dunia sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,maksudnya walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan yang butuh,ketika manusia menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu tercipta oleh manusia.
B. Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan
1. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.
2. Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
3. Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4. Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5. Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5. Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.
Comments
Post a Comment