Pengertian Spanning Tree
Minimum
spanning tree adalah suatu pohon yang dapat didefinisikan dengan sebuah graf.
Graf berarah dan graf tidak berarah adalah subgraf yang
setiap node/simpulnya terkoneksi satu sama lain. Sebuah graf, dapat memberikan
pohon rentang yang berbeda. Pada setiap ruas/edge, kita dapat memberikan suatu
bobot untuk menentukan suatu nilai. Setiap bobot tersebut akan dibandingkan
dengan bobot yang lain yang mengarah pada simpul berikutnya, selanjutnya akan
dipilih bobot yang terkecil. Hal ini akan terus dilakukan sampai menuju simpul
tujuan.
Pohon rentang minimum (minimal spanning tree) adalah teknik mencari jalan
penghubung yang dapat menghubungkan semua titik dalam jaringan secara bersamaan
sampai diperoleh jarak minimum.
Masalah pohon rentang minimum serupa dengan masalah rute terpendek
(shortest route), kecuali bahwa tujuannya adalah untuk menghubungkan seluruh
simpul dalam jaringan sehingga total panjang cabang tersebut diminimisasi.
Jaringan yang dihasilkan merentangkan (menghubungkan) semua titik dalam jaringan tersebut pada total jarak (panjang) minimum.
Contoh Minimum Spanning Tree.
Salah satu contohnya adalah perusahaan TV kabel yang memasang
kabel ke lingkungan baru. Jika dibatasi untuk mengubur kabel hanya di sepanjang
jalan tertentu, maka ada graf yang mewakili suatu jalur. Beberapa jalur
tersebut mungkin akan lebih lama, karena memerlukan kabel yang akan dikubur
lebih dalam, sehingga membutuhkan biaya yang lebih mahal. Dengan adanya minimum
spanning tree, maka akan didapatkan total biaya yang lebih rendah.
Sebagai contoh lain, ada sebuah gedung Istec Corporation yang baru memiliki beberapa ruangan dan tiap ruangan
membutuhkan 1 lubang aliran listrik (atau biasa disebut sebagai steker).
Teknisi listrik akan menyalurkan listrik dari ruang bagian depan sampai keseluruh
ruangan dengan total panjang kabel yang seefisien mungkin. Adapun jarak antar
ruangan dapat digambarkan dalam gambar jaringan berikut ini, sedangkan ruang
bagian depan digambarkan sebagai node-1
Karena node-1
adalah ruangan terdepan yang menjadi sumber aliran listrik utama, maka node-1 akan dijadikan
sebagai patokan dalam jaringan. Node yang paling dekat dengan node-1 adalah
node dengan jarak 2 meter, sehingga kita hubungkan node 1 dengan node-3.
Kemudian kita
lihat node-node terdekat yang belum terhubung dengan node 1 dan 3, yaitu node
7, 6 dan 2. Yang terdekat dengan node 3 adalah node 7 dengan jarak 3 meter.
Kemudian node 3 dan node 7 dapat dihubungkan.
Node yang belum
terhubung terdekat dengan node 1, 3 dan 7 adalah node 6 dengan panjang 2 meter.
Node yang belum
terhubung dan dekat dengan node 1,3,7 dan 6 adalah 5 dan 2. Node 5 dapat
terhubung dengan node 6 dengan jarak 3 meter, sedangkan node 3 dapat
dihubungkan dengan node-1 dengan jarak 3 meter.
Node yang belum
terhubung dan dekat dengan node 1,3,7 dan 6 adalah 5 dan 2. Node 5 dapat
terhubung dengan node 6 dengan jarak 3 meter, sedangkan node 3 dapat
dihubungkan dengan node-1 dengan jarak 3 meter.
Karena seluruh node telah terhubung atau telah terkait dalam satu jaringan,
maka solusi di atas telah optimum. Jadi teknisi listrik dapat memulai
merentangkan kabelnya dengan menghubungkan node 1 – 2, 1 – 3, 3 – 7, 6 – 7, 5 –
6, 4 – 5, 6 – 8, 8 – 9
Panjang kabel yang dibutuhkan adalah : 21 meter.
Contoh lainnya:
Cara
membuat minimum spanning tree pada jaringan diatas :
Langkah-langkah
dalam membuat spanning tree adalah sebagai berikut:
a.
Langkah pertama, cari nilai cost yang terkecil. Dengan cost yang kecil maka
biaya yang dibutuhkan lebih murah. Karena cost diatas yang terkecil nilainya 2
maka harus didahulukan terlebih dahulu.
b.
Langkah kedua, mencari nilai cost yang terkecil pula. Terdapat 3 nilai edge
yang kecil yaitu antara CE, DE, dan AF. Kita boleh mempergunakan salah satu
dari edge tersebut. Saya mengambil edge antara DE.
c.
Langkah ketiga, sekarang edge yang costnya terkecil tinggal CE dan AF. Untuk
mencari nilai spanning tree harus membentuk cabang/pohon maka saya
mempergunakan edge yang AF, karena jika saya mengabil edge CE maka spanning
tree akan membentuk sebuah loop. Secara teori jika spanning tree membentuk
sebuah loop maka costnya menjadi lebih besar. Oleh karena itu saya mengambil
edge AF agar costnya menjadi murah.
d.
Langkah keempat, mencari nilai cost yang lebih murah. Karena nilai cosnya
bernilai 4 sudah tidak ada, maka saya mencari alternative cost yang lebih
murah. Terdapat edge BC, BE, FE. Maka saya mengambil edge BC, FE, atau BE
secara sembarang. Saya mengambil edge BC.
e.
Langkah kelima, hasil akhir dari spanning tree sudah terlihat yaitu tinggal
menghubungkan edge FE. Karena nilai costnya yang paling murah dibandingkan
dengan nilai cost yang lainnya.
f.
Kesimpulan, jika kita ingin membuat route spanning tree kita yang kita harus
lakukan adalah mecari nlai cost yang terkecil, lalu jangan membuat suatu loop
karena akan terjadi pemborosan.
Referensi :
http://firstqien.blogspot.co.id/2012/02/spanning-tree.html
21 dapetnya dari mana ya kak?
ReplyDelete21 yg mana ya? hehe
DeleteJumlahin semua jarak dari garis yg udah di bold kan ya??!!
Delete