KEUNTUNGAN DAN
KERUGIAN SISTEM CERDAS BAGI KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Pengertian
Teknologi Sistem Cerdas
Teknologi sistem cerdas atau yang lebih dikenal
dengan kecerdasan buatan atau intelegensi buatan, merupakan suatu sistem yang
dapat bekerja dengan kemampuan berfikir layaknya seperti manusia. Mengapa dapat
dikatakan kecerdasan buatan? Jadi, kecerdasan yang terdapat pada manusia di
tanamkan ke dalam suatu mesin/computer sehingga computer dapat berfikir serta
bernalar seperti manusia. Suatu sistem cerdas juga memiliki keuntungan serta
kerugian bagi kehidupan sehari-hari. Simak penjelasan di bawah ini :
- Meningkatkan produktivitas kerja serta hasil hasil solusi kerja
- Penghematan waktu dalam menyelesaikan masalah yang kompleks dalam arti pekerjaan manusia lebih cepat selesai dengan adanya sistem cerdas
- Sistem cerdas memiliki kemampuan dalam penyimpanan data yang tidak terbatas dalam arti dapat disesuaikan dengan kebutuhan
- Masyarakat atau si pengguna dapat menggunakan teknologi sistem cerdas ini tanpa perlu tahu bagaimana cara membuat sistem tersebut
Kerugian Sistem Cerdas
- Harga yang relative mahal dalam proses pembuatan sistem cerdas
- Lapangan kerja yang semakin sempit karena hampir semua perusahaan atau industri menggunakan sistem cerdas
-
Data yang dihasilkan masih belum akurat
- Mesin atau sistem rawan rusak
Contoh sistem cerdas di bidang Ilmu Komunikasi dan Ilmu Teknologi
Penggunaan
internet pada saat ini dianggap sudah menjadi suatu kebutuhan sehari-hari,
terutama dalam penggunaan sosial media. Seiring berkembangnya teknologi,
mengakibatkan pengguna internet yang dari waktu ke waktu terus bertambah
jumlahnya. Namun belakangan ini internet kerap kali disalahgunakan, seperti
adanya peyebaran berita hoax serta cuitan atau komentar di berbagai sosial
media yang berbau provokasi, pencemaran nama baik, penipuan, dsb. Hal ini
tentunya sangat meresahkan semua warga masyarakat terutama bagi yang
menggunakan internet.
Dirjen
Aptika Kominfo memaparkan cara kerja alat pengais konten negatif (AIS)
Belum lama ini,
Kementrian Komunikasi dan Informatika memperkenalkan “mesin pencari konten
negatif”. Seperti yang dikutip oleh Sefsed.com
melalui Kompas, mesin yang diberi
nama AIS ini termasuk salah satu contoh sistem cerdas atau artificial
intellegent karena sitem ini dapat melacak konten-konten negatif dalam waktu
yang singkat dengan skala pencarian yang luas. Kelebihan dari sistem ini adalah
sistem ini lebih efektif dan efisien dari segi waktu dan volume dalam menyaring
konten negatif, karena dalam sekali crawling
atau penyerapan, sistem ini hanya membutuhkan waktu kisaran 5 hingga 1O
menit untuk melakukan penyerapan atau pelacakan, kemudian sistem akan langsung menampilkan
jutaan konten negatif.
Untuk memproses
pemblokiran situs-situs yang bermuatan konten yang tidak sesuai dengan aturan
dan norma yang berlaku, kini Kominfo
sudah bekerja sama dengan berbagai layanan media sosial seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, Twitter, Line, dsb. Jika pada saat dilakukan crawling atau penyerapan kemudian terdeteksi adanya konten negatif
maka tim verifikator akan membuat tanda kiriman berupa screen-capture yang
kemudian akan dikirimkan ke tim eksekutor untuk proses menindak lanjuti. Mesin
yang bernama AIS ini tidak hanya dipakai oleh Kominfo saja melainkan ada
beberapa badan lain yang juga menggunakannya seperti, BNN, Kepolisian, BPOM dan
pihak lain yang diberi hak untuk menjaga kesatuan negara.
Salah satu contoh sistem pelacak hoax milik Amerika :
From youtube: CHANNEL INDONESIA COM
Pandangan kedepannya untuk Negara Indonesia dalam penggunaan
Sistem Cerdas
Indonesia
merupakan negara berkembang, jadi patut kita maklumi kalau negara kita ini masih
tertinggal jauh dengan negara maju seperti Amerika, Jepang, China, Korea, dsb.
Tapi ada beberapa factor juga yang mengakibatkan Negara Indonesia tertinggal
dengan Negara lain, mungkin salah satunya adalah masih banyak warga di Indonesia
yang tidak paham dengan teknologi tertutama warga yang tinggal di daerah
pelosok. Jangankan mengenal teknologi, mungkin untuk sekolah pun warga di
pelosok Indonesia masih susah dalam arti belum mendapatkan akses. Mungkin butuh
waktu 100 tahun lagi untuk mengubah Indonesia bisa menjadi negara yang maju
terutama dalam bidang Teknologi. Tapi saya berharap Indonesia nantinya dapat
bersaing dengan negara maju lainnya serta dapat menciptakan penemuan sendiri
khususnya dalam bidang teknologi seperti sistem cerdas ini.
Referensi :
https://www.sefsed.com/awas-sebar-hoax-mesin-pelacak-konten-negatif-milik-menkominfo-sudah-aktif-hari-ini/
Comments
Post a Comment