Kita hidup di zaman serba teknologi. Dimana hampir
semua pekerjaan manusia di berbagai bidang seperti perkantoran, pendidikan,
kesehatan atau perindustrian menggunakan teknologi. Contoh teknologi yang
terdapat pada bidang perkantoran, yaitu adanya aplikasi penggajian karyawan,
sedangkan seperti halnya pada bidang pendidikan yaitu adanya website sekolah/perguruan
tinggi, atau pada bidang kesehatan yaitu adanya alat rontgen serta usg untuk
ibu hamil dan masih banyak lagi. Teknologi yang semakin berkembang pesat ini,
menjadikan manusia agar terus berinovasi dalam menciptakan atau mengembangkan suatu
teknologi. Agar kedepannya teknologi bukan hanya dapat membantu pekerjaan manusia
saja, tapi diharapkan teknologi dapat menghasilkan suatu sistem yang mempunyai
kemampuan berfikir atau bernalar seperti manusia.
Pengertian Teknologi Sistem Cerdas
Teknologi sistem cerdas atau yang lebih dikenal
dengan kecerdasan buatan atau intelegensi buatan, merupakan suatu sistem yang
dapat bekerja dengan kemampuan berfikir layaknya seperti manusia. Mengapa dapat
dikatakan kecerdasan buatan? Jadi, kecerdasan yang terdapat pada manusia di
tanamkan ke dalam suatu mesin/computer sehingga computer dapat berfikir serta
bernalar seperti manusia.
Sejarah Teknologi Singkat Sistem Cerdas
- Awal abad 17, Rene Descartes mengemukakan bahwa tubuh bukanlah apa-apa melainkan hanya mesin-mesin yang rumit.
- Tahun 1642, Blaise Pascal menciptakan mesin penghitung digital mekanis pertama.
- Tahun 1943, Warren McCulloch dan Walter Pitts menerbitkan “Kalkulus Logis Gagasan yang tetap ada dalam Aktivitas”.
- Tahun 1950-an, adalah periode aktif dalam AI. Program AI pertama yang bekerja ditulis pada 1951 untuk menjalankan mesin Ferranti Mark 1 di University of Manchester (UK) : sebuah program permainan naskah yang ditulis oleh Christopher Strachey dan permainan catur yang ditulis oleh Dietrich Prinz.
- Tahun 1960-an dan 1970-an, Joel Moses mendemonstrasikan kekuatan pertimbangan simbolis untuk mengintegrasikan masalah di dalam program Macsyma.
- Tahun 1980-an, jaringan saraf digunakan secara meluas dengan algoritme perambatan balik.
- Tahun 1990-an, ditandai perolehan besar dalam berbagai bidang AI dan demonstrasi berbagai macam aplikasi.
- Tahun 2004 sampai sekarang, sebuah pacuan untuk hadiah $2 juta dimana kendaraan dikemudikan sendiri tanpa komunikasi dengan manusia menggunakan GPS, computer, dan susunan sensor yang canggih.
Contoh Penerapan Teknologi Sistem Cerdas Pada
Kehidupan Sehari-hari
Vending Machine
Siapa yang tidak kenal dengan Vending Machine? Vending
machine merupakan alat yang dapat melakukan transaksi secara otomatis dengan cara
memasukkan uang tunai ke dalam suatu mesin. Sudah banyak kita jumpai di
berbagai sudut kota besar, seperti Jabodetabek. Biasanya vending machine ini
ditujukan kepada para konsumen yang hendak membeli makanan atau minuman. Bukan
hanya makanan atau minuman saja, kini untuk membeli tiket kereta commuter line
pun sudah menggunakan vending machine.
Cara Kerja Vending Machine
Cara kerja Vending Machine sangat mudah, yaitu pada saat
konsumen ingin membeli makanan/minuman, konsumen hanya perlu memasukkan uang
tunai ke dalam mesin sesuai harga yang sudah ditentukan. Kemudian konsumen memilih
apa yang ingin di beli, jika sudah memilih maka mesin akan merespon dengan
mengeluarkan makanan/minuman yang sudah di pilih. Jika pada saat kita
memasukkan uang tunai yang lebih besar nominalnya daripada harga
makanan/minuman, maka mesin akan mengeluarkan kembalian uang transaksi kepada
konsumen.
Bagaimana cara pengembalian uang transaksi tersebut?
Cara pengembalian uang transaksi, “Vending Machine” menerapkan teori “Algoritma
Greedy”, jadi pada saat konsumen memasukkan uang yang lebih besar nominalnya
daripada harga makanan/minuman, maka mesin dapat menentukan berapa besar uang
yang harus dikeluarkan dalam proses pengembalian.
Lalu bagaimana bisa mesin menerima uang yang kita
masukkan dan tahu dengan nominal uang yang kita masukkan? Nah “Vending Machine”
menggunakan alat sensor warna, dimana bertujuan untuk mendeteksi warna pada
uang yang dimasukkan serta untuk membaca nominal uang yang dimasukkan ke dalam
mesin.
Tapi kini, “Vending Machine” sudah ada yang sistem
pembayarannya menggunakan kartu atau digital payment. Jadi untuk dapat membeli
makanan/minuman atau yang lainnya, kita tidak perlu lagi memasukkan uang ke dalam
mesin, cukup dengan menempelkan kartu kemudian konsumen memilih makanan/minuman
yang ingin dibeli. Jadi mesin ini tidak perlu lagi menerima uang atau
mengembalikan uang, cukup menempelkan kartu maka saldo yang terdapat pada kartu
akan otomatis berkurang.
Kesimpulan :
Mengapa “Vending Machine” dapat
dikatakan sebagai teknologi sistem cerdas? Menurut saya, dengan hadirnya
“Vending Machine” ini pekerjaan manusia lebih efektif karena mesin ini dapat
dioperasikan 24 jam, dan para konsumen tidak perlu lagi mengantri lama untuk
dapat membeli sebuah makanan/minuman. Cukup dengan memasukkan uang ke dalam
mesin atau menempelkan kartu ke mesin, konsumen dapat membeli makanan/minuman dengan
cepat.
Referensi :
https://www.google.com/amp/s/fadhilahrp.wordpress.com/2017/10/26/sistem-cerdas-vending-machine/amp/
Comments
Post a Comment